Picture
Setiap minggu pagi waktu Indonesia barat, teman saya Zotarah selalu mengadakan education conference di Ralanora. Topik yang kita bicarakan beragam dari leadership sampai cultural diversity. Minggu ini pertemuan kami sedikit berbeda, karena kami hadir untuk mendiskusikan rencana Virtual Worlds Graduate Symposium yang akan diadakan tanggal 23-24 Oktober 2010. Lewat IM Zo meinggalkan pesan "I hope you can be there. Karena Kavon Zenovka, Abacus Capalini dan Rurik Bellingshausen akan hadir bersama kita." dan ternyata benar ketiga begawan dunia virtual itu benar-benar hadir dalam pertemuan.  Senang rasanya bisa ikut menjadi relawan untuk acara simposium ini. Sementara, tugas saya adalah mencari graduate student associations yang mau menjadi sponsor di acara ini. Semoga bisa.....


 
 
Picture
Picture
Picture
Sudah lama saya tahu nama Yan Lauria ( SL - Co-curator of The Abyss Observatory ) dari beberapa publikasi tetapi baru malam itu saya berkesempatan bertemu langsung dengannya. Pertemuan kami sebenarnya tidak sengaja karena waktu saya melihat-lihat display tentang sejarah penyelaman manusia, tiba-tiba Yan lewat. Deg-degan juga mau menyapa duluan kan dia di RL adalah Hajime Nishimura, pimpinan JAMSTEC / Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology, institusi sekaliber NOAA di Amerika. Ternyata orangnya ramah sekali, dia bahkan bilang "Hi Ines. Senang akhirnya bisa bertemu dengan kamu dan berbicara lewat IM. Dari data, saya sering melihat kamu berkunjung ke observatory ini, tidak menyangka bisa bertemu langsung. Kamu ada waktu? Saya bisa mengantar kamu untuk mempelajari sim ini." GUBRAK!! Yang tidak menyangka itu saya ha...ha...ha....Dari kuliah privat selama dua jam saya baru tahu Abyss Observatory yang menurut saya sudah besar itu ternyata jauh lebih besar lagi. Ada lift yang bisa mengantar kita ke berbagai lapisan bawah laut, ada berbagai laboratorium termasuk lab mikroorganisme bawah laut, equatorial radar dan masih banyak lagi. Peuw! Tadinya saya membayangkan satu kali jam pelajaran saja cukup untuk mempelajari apa saja yang ada di sim ini, ternyata saya salah. Paling tidak saya membutuhkan 20 kali jam pelajaran untuk bisa belajar maksimum di sini. Trust me, this place is huge and full of useful and interesting information, comparable only to NASA sims.

Satu hal lagi yang saya pelajari dari Yan adalah sebagai berikut.
Ines : Anda kan peneliti submersible berarti anda sering menyelam ke dasar laut, asyik sekali.
Yan  : Saya belum pernah ke Abyss di dunia nyata. LOL
Ines : Bagaimana mungkin?
Yan  : Saya hanya membuat submersible, tidak menggunakannya. LOL

Ternyata mereka yang tidak pernah berada di kedalaman 3500 m di bawah laut tetap bisa membuat submersible yang bisa tahan berada di kedalaman tersebut. Dan kita, meskipun tidak bisa membaut submersible tetap bisa pergi ke kedalaman 3500m di bawah laut. Asyik kan? LOL 
 

 
Picture

Here I go with Dr. Anthony Curtis again, aka, Stone in Digital Storytelling class. The conference room was so small and it was packed with students. Lag happened almost all the time but it was worthed. Meskipun mengajar sambil sesekali meniup terompet, Stone membuka kelas dengan pendahuluan yang sangat hebat " A digital story is a 21st century form of mass communication that harks back to the ancient art of oral storytelling. This contemporary form of mediated communication combines traditional techniques from television, video production radio, newspapers and magazines with contemporary multimedia tools to deliver informative and entertaining short productions with text, still and motion images, sound, music, and voice. They are script-driven and all about the articulation of a coherent verbal expression – the voice – of the narrator. " Teman-teman yang tertarik melihat beberapa karya digital storytelling bisa click di sini: http://www.uncp.edu/home/acurtis/Courses/DigitalStorytelling/
DigitalStorytellingStudentProductions.html

 
Picture
Picture
Akhirnya berhasil juga saya mengambil kelas machinima bersama Ydnar. Ydnar bukan berasal dari kalangan universitas tetapi pengalamannya di bidang pembuatan machinima sangat mengesankan. He's truly a great machinimist. Di kelas ini kita banyak melakukan hands-on project. Kita belajar mengenai teori animasi dan penerapan machinima di dalam pembelajaran di kelas selama 30 menit saja. Selebihnya kita harus membuat film sendiri saat itu juga. Banyak software yang bisa dipakai untuk membuat machinima tetapi saya senang menggunakan FRAPS. Lihat hasil kerja keras kita di atas "Tales of Tourism Terror" ha ha ha..... I know I know I was just an extra in the movie but please don't offer me a job in Hollywood because I am busy. LOL (For those who doesn't know, machinima is the use of real-time graphics rendering engines, mostly three-dimensional (3-D), to generate computer animation)
 
Picture
Hari itu, untuk pertama kalinya aku mendengar istilah 'virtualism'. Dr. Anthony Curtis, dosen komunikasi masa dari UNCP menjelaskan bahwa '
Virtualism is an art movement which exploits the relaxed physical rules and enhanced capabilities of virtual worlds. ' Bayangkan apabila anak-anak bisa mengungkapkan sebuah ide, gagasan atau apapun juga melalui bentuk 3 dimensi yang terbuat dari PRIMITIVES.
 
Picture
Picture
In this workshop, I learned how to help students find new ways to share real life skills such as music, art, architecture, building, animating, scripting, performing, fashion design, and more! Students can even learn about concepts of virtual business practices and marketing in the process, such as the importance of location, competition, and keywords. Belajar tidak hanya berarti membaca textbook dan mengerjakan soal, apalagi kalau soalnya cuma pilihan ganda.
(Thank you for the exciting lecture, Lorainne)
 
Picture
Sheilla Webber, senior lecturer in Department of Information, University of Sneffield, UK gave a lecture about teaching literature in Second Life.
 
Picture
My first encounter with Machinima and of course Craig Lyons (I still can't believe he has an avatar. It's Craig Lyons everyone....himself) was in University of Western Australia during the award ceremony of National Space Society in Second Life Machinima Contest.  (See the contestants here: http://www.nss.org/contests/2ndlifevideos.html ) It is unbelievable how we can actually make movie in SL environment, using avatars as the actors.
 
Picture
Setiap hari selasa jam 2 pagi WIB, staff NASA secara bergantian setiap minggunya menyempatkan diri untuk diskusi dengar para pendidik di SL. Minggu itu, saya mendapat giliran untuk presentasi. Display board sudah saya buat lengkap dengan floating text bertuliskan "Deutsche Internationale Schule - Jakarta". Mentor saya di NCU sebelumnya memperingatkan saya kalau saya pasti akan kena 'backfire' dari staff NASA karena murid-murid saya masih di bawah 13 tahun. Peuw...ternyata benar. Jet, Direktur JPL NASA langsung mempermasalahkan umur. Yikes....yikes....Lewwllyn yang baik membantu saya lewat IM. Mentor saya juga dengan baik hatinya rela menyalakan IM lewat iphone nya hanya untuk memberi support. Tidak disangka-sangka, Sine, Chief Engineer dari National Space Society ikut membela saya ketika Jet menyarankan untuk memindahkan semua murid saya ke Teen Grid SL (SL khusus remaja), "Jet, I would feel like a second class citizen in Teen Grid," katanya. Pertemuan berlangsung selama 2 jam, it felt like forever.  
 
Picture
Pertama kali berkenalan dengan building dan scripting di SL adalah ketika saya mendapat undangan educator meeting di NASA Colab. Saya diminta membuat display board dengan floating text yang menceritakan pengalaman kelas saya di NASA, rasanya mau mati saja. Panic button udah puluhan kali saya pencet untuk minta bantuan mentor saya di UNC tetapi hari itu entah kenapa tidak ada seorangpun yang online. It was my lucky day, tiba-tiba Lewellyn, direktur perpustakaan dan arsip NASA Colab menawarkan bantuan untuk mengajari saya. Gosh! It was a precious 10 minutes of private class in building and scripting. Thanks Archie....